Jejak-jejak itu terlalu pagi untuk kita lalui
Lorong sempit, bau basah tanah
Yang menempel pada ujung jari kaki
Membutakan semua pandangan tentang angan
aku masih bergolek lemah
Berharap darahku tak lagi jadi beku
Kekakuan yang menghadang tubuhku
Telah mematikan nadi-nadi yang mulai sunyi
Saat musim suci ini meneteskan mutiara alam
Pandangku mulai tak bernyawa
Memihak pada tingkah pongah orang-orang berbaju hitam
Seakan mereka akan membawa pesan tentang
Pesakitanku yang mulai meradangi lsyuku ini
Aku tak berharap alam akan menenggelamku
Dalam tanah-tanah nisan
Ingin aku terus bercakap
Dengan gadis yang belum lama aku tatap
0 komentar:
Posting Komentar