Matamu mulai sembab oleh hujan
Terlihat kau begitu pucat menahan kelam
Yang melayang-layang dalam mukamu
Menari-nari menghina dalam pangkumu yang sedianya
Kau berikan untukku. Kata-kata dalam mulutmu
Mulai berapi-api dan segera padam dalam telingaku
Masih saja kau tertertunduk
Berat oleh lamunan yang terus membayang dalam pundakmu
Dalam tengkukmu merangsang nada-nada dusta
Telah kau pahat cerminmu yang penuh bangkai
Darah-darah telah membeku,
Lalu mencair mengalirkan sisa-sisa perubahan dalam dirimu
0 komentar:
Posting Komentar