Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 17 Mei 2013

Prahara


Matamu mulai sembab oleh hujan
Terlihat kau begitu pucat menahan kelam
Yang melayang-layang dalam mukamu
Menari-nari  menghina dalam pangkumu yang sedianya
Kau berikan untukku. Kata-kata dalam mulutmu
Mulai berapi-api dan segera padam dalam telingaku

Masih saja kau tertertunduk
Berat oleh lamunan yang terus membayang dalam pundakmu
Dalam tengkukmu merangsang nada-nada dusta

Telah kau pahat cerminmu yang penuh bangkai
Darah-darah telah membeku,
Lalu mencair mengalirkan sisa-sisa perubahan dalam dirimu


0 komentar:

Posting Komentar

 

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Translate

About